Ekspor Kartun Korea Meningkat, Pasar Terbesarnya di Indonesia
Ekspor kartun Korea Selatan pada 2020 melonjak lebih dari 40 persen dari tahun sebelumnya di tengah meningkatnya popularitas global budaya pop Korea.
Dikutip dari The Korea Herald, 13 Oktober 2021, ekspor keluar kartun, termasuk webtoon, mencapai USD64,82 juta tahun lalu, naik 40,9 persen dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Bukti Arkeologi: Toilet Istana Dinasti Joseon Sudah Dilengkapi Teknologi Mirip Septic Tank
Data yang dikeluarkan Asosiasi Perdagangan Internasional Korea (KITA) itu, juga menunjukkan tingkat pertumbuhan industry kreatif kartun jauh melebihi peningkatan ekspor konten budaya negara secara keseluruhan sebesar 6,2 persen dari tahun ke tahun.
Secara khusus, ekspor kartun meningkat pada tingkat rata-rata tahunan sebesar 17 persen antara 2018 dan 2020. Jauh melampaui kenaikan tahunan masing-masing sebesar 6,9 persen untuk musik dan 4,2 persen untuk game.
Laporan tersebut memperkirakan webtoon, atau komik online, akan memimpin dalam mempromosikan Korean Wave generasi berikutnya. Faktor pendukungnya, kartun adalah bentuk konten kreatif yang paling cocok untuk smartphone, bisa dinikmati kapan saja dan di mana saja.
Baca Juga: Covid Tumbangkan Bioskop Seoul yang Telah Beroperasi 42 Tahun
Di antara pasar luar negeri, kata laporan itu, perhatian harus diberikan pada Indonesia dan Thailand, di mana permintaan webtoon diperkirakan akan meningkat di masa mendatang.
Dikutip dari CNN Indonesia, Webtoon merambah pasar Indonesia pada 2015. Saat pertama kali masuk Indonesia, Webtoon masih berisi konten yang dibuat para kreator asal Korea Selatan. Hingga akhirnya, mereka merekrut Faza Ibnu Ubaydillah alias Faza Meonk. Ia merupakan kreator komik Si Juki yang sejak 2011 dirilis secara digital dan fisik.
Lalu, Webtoon mencari webtunis asal Indonesia dengan mengadakan kompetisi pada 2015. Lewat kompetisi itu, mereka menemukan penulis potensial, yaitu pencipta My Pre-Wedding, Annisa Nisfihani, dan Archie The RedCat yang menulis Eggnoid.
Pengamat komik dari Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta, Bambang Tri Rahadian, tidak heran dengan begitu banyak pengguna aktif komik digital di Indonesia. Ia menilai, Indonesia adalah pasar besar apa pun yang bersifat daring.
“Selain itu, belakangan K-Pop digemari di Indonesia, termasuk webtun. Itu yang bikin ekosistem Korea yang menarik bagi penggemarnya. Komik digital ini masuk dalam Korean Wave dan sangat didukung pemerintahnya,” kata Faza.
Foto: Webtoon
(Ag/Ag)
Leave a Reply