Forum Kapasitas Nasional Dorong SDM Migas Melalui Pendidikan Vokasi
Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu) yang digelar SKK Migas di Kota Sorong, Papua Barat Daya guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi.
Menurut Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Pamalu, Subagyo pemerintah melalui SKK Migas bersama KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) mendorong pendidikan vokasi yang melibatkan lembaga pelatihan Petrotekno.
Baca Juga: SKK Migas Temukan Cadangan Minyak dan Gas Baru di Sumatra Selatan
“Kami juga membangun komunikasi dengan institusi pendidikan vokasi untuk melihat peluang kolaborasi yang bermanfaat bagi peserta didik. Kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada pengetahuan dan keterampilan tentang hulu migas, namun juga meluas ke bidang lain seperti pelayaran, pemeliharaan mekanis, instalasi listrik, dan sebagainya. Pengetahuan dan keterampilan teknis itu bisa bersinggungan dan mendukung aktivitas hulu migas,” katanya pada kesempatan Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 Wilayah Pamalu di Kota Sorong, Rabu, 7 Juni 2023.
Forum Kapnas III Wilayah Pamalu mengangkat tema ‘Kontribusi Strategis Industri Hulu Migas untuk Mendukung Pengembangan Energi Indonesia Timur’. Kegiatan ini berlangsung dua hari, 7-8 Juni 2023 dan menghadirkan 7 KKKS beserta para pemangku kepentingan industri hulu migas, termasuk 13 perusahaan lokal dan dalam negeri, termasuk 15 UMKM binaan di wilayah Pamalu.
Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III ini juga ingin memastikan bahwa potensi energi, terutama gas, yang begitu besar di Papua bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat lokal.
Baca Juga: Ini Hasil Capaian SKK Migas-KKKS yang Dilaporkan Ke Pj Gubernur Aceh
Papua memiliki potensi besar berupa cadangan gas hingga 15,1 triliun standar kaki kubik (TSCF). Dengan potensi sebesar itu, kawasan timur Indonesia harus siap berbenah diri dengan memulai menyiapkan SDM, badan usaha lokal, serta kebijakan daerah yang tepat.
Di kesempatan yang sama, Direktur Politeknik Pelayaran Sorong, Budi Riyanto mengatakan bahwa Poltek Pelayaran merupakan perguruan tinggi vokasi di bawah Badan Pengembangan SDM, Kementerian Perhubungan. Saat ini ada 160 tenaga pendidik untuk mengajar 557 mahasiswa.
“Dengan adanya dukungan SKK dan KKKS, kami berharap ke depan ada kerja sama yang lebih lanjut antara SKK Migas dan Kementerian Perhubungan melalui Politeknik Pelayaran Sorong, terkait pengembangan karir di industri hulu migas di wilayah Papua dan Maluku,” katanya.
Kemitraan antara dunia industri dan pendidikan vokasi diharapkan akan menghasilkan calon tenaga kerja lokal yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri, khususnya industri hulu migas.
Di kesempatan yang sama, Vice President Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas sekaligus Ketua Umum Forum Kapnas Erwin Suryadi, pihaknya mendorong penguatan pendidikan vokasi untuk memberdayakan masyarakat Papua dan Maluku supaya semakin terlibat dalam kegiatan hulu migas.
Baca Juga: SKK Migas Gandeng ITS dan UNAIR untuk Industri Migas Berkelanjutan
Sekarang, menurut Erwin, beberapa operator KKKS serta perusahaan penyedia barang/jasa di Papua dan Maluku memberikan porsi lebih besar dalam penyerapan tenaga kerja lokal. Bahkan para pekerja lokal sudah masuk dalam pekerjaan teknis, yang butuh pengetahuan dan skill tinggi.
“Ini langkah maju, masyarakat Papua tidak lagi berhenti sebagai penonton. Sepanjang dua hari ke depan, kita bisa melihat best practice bagaimana perusahaan-perusahaan industri hulu migas dan penunjangnya semakin terbuka dan menyambut positif kehadiran pekerja lokal, yang kemampuannya terus meningkat,” kata Erwin.
Foto: papuabaratnews.co
(Ed/Ag)
Leave a Reply