Indonesia Akan Surplus Gas, Setelah Temuan Tahun 2023?

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi memaparkan dua temuan cadangan migas RI yang masuk skala temuan terbesar di dunia pada 2023.

Dua temuan tersebut berasal dari Wilayah Kerja North Ganal sumur Geng North-1, Kalimantan Timur dan sumur eksplorasi Layaran-1 yang berada di Blok South Andaman.

Baca Juga: SKK Migas Temukan 12 Lapangan Simpan Potensi Harta Karun LPG

Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi mengatakan dua temuan lapangan gas ini menjadi temuan yang cukup signifikan bagi Indonesia. Terutama sejak ditemukannya Lapangan Abadi Blok Masela pada tahun 2000 silam.

“Tahun lalu Indonesia masuk atau menemukan dua temuan Giant, jadi ada dua temuan besar di dunia yaitu yang berasal dari Geng North dan Layaran kalau di Indonesia ini yang terbesar sejak tahun 2000 Abadi Masela. 2023 ini baru kita menemukan lagi,” kata dia dalam sebuah webinar dikutip CNBC Indonesia Kamis, 29 Februari 2024.

Berdasarkan catatan Wood Mackenzie, Rystad Energy dan S&P Global, sumur Geng North-1 dan Layaran-1 merupakan dua dari lima temuan terbesar di dunia pada tahun 2023. Oleh sebab itu, ia pun memperkirakan hingga 2029 Indonesia masih akan menjadi eksportir gas.

Baca Juga: SKK Migas Temukan Cadangan Minyak dan Gas Baru di Sumatra Selatan

Di sisi lain, Kurnia mengakui serapan gas bumi domestik memang akan mengalami kenaikan, namun demikian pertumbuhannya tidak terlalu signifikan. Dengan kondisi tersebut, pasokan gas bumi RI diproyeksikan akan berlebih.

“Ini merupakan suatu tantangan kita tadi bagaimana surplus gas bumi ini bisa kita optimalkan untuk tujuan yang kita rencanakan antara lain untuk mendorong tumbuhnya industri dalam negeri dan mencapai target pertumbuhan ekonomi,” kata dia.

Sebelumnya, Praktisi Migas Widhyawan Prawiraatmadja menjelaskan bahwa gas bumi menjadi jembatan dalam proses transisi dari energi fosil ke energi bersih. Sebab, gas menghasilkan emisi yang lebih rendah dibandingkan energi fosil lainnya.

Oleh sebab itu, ia mendorong agar temuan-temuan gas bumi tersebut dapat segera diproduksikan. Apalagi ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk menarik para investor luar negeri masuk ke Indonesia.

Baca Juga: SKK Migas Dorong Pengembangan Wisata di Timur Indonesia

“Nah kita kalau dilihat saat ini punya momentum, ada temuan-temuan yang besar khususnya gas. Tak bisa dipungkiri temuan baru banyak didominasi gas,” kata Widhyawan dalam acara “Menanti Arah Pemimpin Baru di Sektor Migas,” Kamis, 1 Februari 2024.  

Meski demikian, Widhyawan mengakui salah satu tantangan dalam pengembangan lapangan gas adalah monetisasi. Karena itu, infrastruktur gas dan kebijakan harga menjadi kunci dalam mengatasi persoalan tersebut. “Harusnya orang-orang SKK Migas berani aja menyampaikan apa yang sebenarnya mesti disampaikan,” kata dia.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *