Pakar Sejarah UNS Bakal Membedah Buku Tentang Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto
Buku “Merangkul Arus Perubahan,” yang merupakan biografi Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto akan dibedah dalam sebuah acara di di Kampus FIB Universitas Sebelas Maret, Rabu, 8 Desember 2021, pukul 9 – 12 WIB.
Buku ini ditulis oleh tim kecil yang dipimpin Eddy Suprapto. Isinya berupa catatan tugas Marsekal Hadi semasa menjabat Panglima TNI tahun 2017 hingga 2021.
Sebagai jurnalis senior yang juga teman masa kecil Hadi di Lawang, Jawa Timur, Eddy mencoba menggambarkan jiwa kepemimpinan Hadi di saat menghadapi tantangan zaman.
Baca Juga: Buku Kedua Marsekal Hadi Tjahjanto Karya Eddy Suprapto
“Dari masa ke masa, silih berganti Panglima TNI mengemban tugas, semuanya pasti melakukan sesuatu untuk menjawab tantangan zaman. Ada tantangan, ada hambatan. Hadi Tjahjanto melakukan banyak hal, meletakkan pondasi yang kuat tidak saja untuk menjawab tantangan saat ini, tapi untuk pertahanan yang lebih baik dan efisien di masa mendatang,” tutur Eddy Suprapto.
Dengan tebal 273 halaman, buku ini memberi informasi tentang langkah-langkah besar Hadi membangun TNI sebagai angkatan perang modern yang menghadapi ancaman hibrida, perang dan nonperang.
Beberapa langkah besar yang diambil Hadi misalnya pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, II dan III. Hal ini memungkinkan seorang Panglima Kogabwilhan mengamankan wilayah tugas yang luasnya masuk akal. Jika terjadi ancaman, dia berwenang mengerahkan kekuatan trimatra TNI di wilayah tugasnya. Sebagai sebuah respons awal.
Bersamaan dengan itu, Hadi juga membagi kekuatan TNI AL, TNI AD dan TNI AU menjadi tiga. Yakni Komando Operasi Angkatan Udara I, II dan III serta Komando Armada I,II dan III. Kemudian Pasukan Marinir 1-3, juga Kostrad Divisi 1-3.
Masih Ditambah dengan Komando Pasukan Operasi Khusus (Koopsus), unit kecil tapi kompak dari pasukan komando tiga angkatan yang setiap saat bisa digerakkan oleh Panglima TNI seizin Presiden.
Baca Juga: 60 Jurnalis dari 50 Negara Bahas Covid-19 dan Perubahan Iklim
Permasalahan TNI yang rumit mulai dari manajemen, keterbatasan alutsista, hingga radikalisme di tubuh militer, tak luput dari ulasan buku ini. Begitu pun menghadapi perang modern seperti Nubika (nuklir, biologi, kimia) hingga perang hibrida. Semua tak luput mendapat sentuhan Hadi.
Buku yang sudah bisa dibeli di seluruh toko buku Gramedia ini, adalah buku kedua yang ditulis Eddy tentang sosok Hadi. Sebelumnya, Eddy telah meluncurkan buku pertama dengan judul, ”Anak Sersan Jadi Panglima: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto” di Jakarta, Jumat, 16 Maret 2018.
Adapun Eddy sebagai jurnalis, memulai kariernya di mingguan ekonomi Kontan dan berlanjut ke MNC TV. Eddy memprakarsai lahirnya saluran ekonomi MNC Business Channel, yang sekarang berubah menjadi IDX Channel. Eddy juga pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi RCTI. Terbaru, dia mendirikan Masagarnews.com.
Baca Juga: AJA: Kudeta Myanmar Jangan Menindas Media
Buku yang pernah diterbitkan antara lain Korupsi dalam Liputan Pers (Aliansi Jurnalis Independen, 1999) dan Euforia Tekanan Modal dan Konsentrasi Modal (Aliansi Jurnalis Independen, 2000) bersama Ing Haryanto dan Heru Hendratmoko. Beberapa karya lain yang telah terbit adalah cerpen “Perahu Terakhir” (Suara Pembaharuan, 2009) yang diterjemahkan dalam bahasa Korea dan menjadi naskah drama oleh Aladdin Top of Contents tahun 2014, “Curency Wara Trigger Global Economic Crisis” bersama Ivan Lim (AsiaN, 2010) dan cerpen “Removing Bone Straight” yang diterjemahkan dan menjadi naskah film pendek oleh Aladdin Top Of Contents Korea Selatan pada 2017.
Sebagai pembicara dalam diskusi, selain Eddy Suprapto, juga akan tampil Kolonel Wahyu Tjahjadi, perwira menengah TNI AU yang tidak lain adik kandung Marsekal Hadi. Pembicara lain Prof Dr Warto, M Hum, pakar sejarah dan Dekan Fakultas Ilmu Budaya UNS. Bertindak sebagai moderator adalah Dr. M Sekar Alam, MSi, Dosen Sejarah UNS.
(Ed/Ag)
Leave a Reply