Pejabat Pemerintah Indonesia Kesemsem dengan Mobil Listrik Hyundai

Sebagian pejabat Indonesia begitu kesemsem dengan Ioniq EV, mobil listrik besutan Hyundai Motor Company. Apa istimewanya mobil dari Negeri Ginseng itu?

Dari penulusuran Masagarnews, pejabat yang memilih mobil listrik Hyundai untuk mobil dinasnya adalah Menteri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Tidak hanya dipakai sendiri, tetapi sebagian jajarannya juga memakai mobil serupa. Bahkan mereka tidak segan untuk mengajak pejabat lain mengikuti langkah mereka. Ada beberapa keunggulan yang mereka rasakan sehingga berani merekomendasikan mobil yang sedang tren ini.

Desember 2020 lalu, melalui akun instagram pribadinya @budikaryas, Budi Karya merasa bangga dan bahagian bisa menjadi pelopor menggunakan mobil listrik. Dia memutuskan untuk mengistirahatkan Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid dan menggantinya dengan Ioniq EV sebagai kendaraan dinas sehari-harinya.

“Saya akan menggunakan mobil listrik untuk kendaraan operasional sehari-hari. Saya akan memakainya sebagai mobil dinas resmi, RI-35,” tulisnya di Instagram, 17 Desember 2020.

Baca Juga: Awal 2021 Indonesia Ngegas Kembangkan Industri Mobil Listrik

Ia juga menulis bahwa dirinya pernah berjanji, Kementerian Perhubungan akan menjadi pelopor penggunaan mobil listrik di tahun 2020. “Dan, saya bahagia, karena hal ini tercapai.”

Tidak hanya mobil, sejak 2019, Kemenhub  telah menggunakan 6 motor listrik untuk mendukung kegiatan operasional kedinasan di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Dan sekarang mobil listrik. Yang tidak hanya dipakai oleh dirinya, tetapi ia berencana para pejabat eselon 1 dan 2 juga menggunakan mobil listrik ini.

“Tahun depan (2021), setidaknya ada 100 mobil listrik yang akan kami pakai,” urai Budi Karya.

Kendaraan dinas pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini resmi berganti menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan yaitu mobil listrik. Hal tersebut diresmikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, 16 Desember 2020 (Foto: Jawa Pos).

Harapannya, semakin banyak masyarakat yang tertarik dan beralih menggunakan kendaraan listrik. “Alhamdulillah, tak lama lagi kendaraan berbasis baterai ini akan lebih banyak digunakan,” harapnya.

Di level pemerintah daerah, Detik.com melaporkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jawa Barat) secara resmi akan mengalihkan kendaraan dinas ke mobil listrik Hyundai. Sebagai langkah awal, Pemprov Jabar membeli 2 unit Hyundai Ioniq EV dan 1 unit Konas EV.

Dari 3 unit mobil listrik itu, masing-masing akan dipakai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul dan satu lagi lagi untuk mobil patwal. Jika Budi Karya menggunakan Ioniq EV untuk mengganti mobil dinas lama, maka Ridwan Kamil mengaku ini adalah mobil dinas pertamanya.

“Memang selama ini saya juga tidak punya mobil dinas sebenarnya, jadi pas ada kesempatan sesuai haknya kami beli yang murah dan ramah lingkungan,” kata Kang Emil, begitu dia biasa disapa. 

Menurutnya, mobil listrik Hyundai punya beberapa keunggulan yang membuatnya tidak ragu menggunakannya sebagai kendaraan sehari-hari. Kang Emil sendiri sudah memakai kendaraan ini dalam perjalanan dinasnya. Salah satunya saat menyerahkan bantuan Bansos ke Garut pada Oktober 2020.

Menurutnya, keunggulan mobil listrik Hyundai yang pertama adalah harganya murah. Mobil dengan rentang harga Rp600an juta ini, jauh lebih murah dibanding kompetitor yang sudah masuk ke Indonesia. Saat ini, selain Hyundai, sudah ada mobil listrik Tesla dan BMW yang sudah mengaspal di jalan Indonesia.

“Yang kedua, kenapa merk ini karena di pasaran tidak tersedia yang lain kecuali Hyundai yang harganya relatif lebih murah. Ada Tesla tapi harganya mahal sekali. Jadi untuk mobil yang tidak mahal, untuk ukuran mobil dinas saya kira memadai,” papar Kang Emil.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan kunjungan dinas ke Garut untuk menyerahkan bantuan sosial. Uniknya saat kunjungan tersebut Ridwan Kamil menyetir sendiri mobil listrik terbarunya tersebut untuk menyambangi warganya di Jawa Barat. (Foto: Hops.id)

Soal kapasitas listrik dan jarak tempuh, ia membandingkan untuk jarak 300 kilometer, mobil berbahan bakar bensin menghabiskan kurang lebih Rp 300 ribu. Sedangkan, untuk mobil listrik ini hanya sekitar Rp 50 ribu.

Jawa Barat adalah provinsi pertama di Indonesia yang secara resmi mengalihkan kebijakan kendaraan konvensional ke ke kendaraan listrik. Ke depan ia berharap, motor listrik juga mulai banyak mengaspal. Para pemain lokal pun ia harapkan dapat terjun sehingga memperkuat konten lokal di setiap produk kendaraan listrik.”

Terakhir ada Menteri BUMN Erick Thohir yang menjajal Hyundai Ioniq EV. Tak tanggung-tanggung, pria yang pernah membeli klub Inter Milan itu menggeber mobil Jakarta – Bali. “Dari Jakarta ke Bali, kalau biaya BBM untuk mobil mencapai Rp 1,1 juta, dengan mobil listrik hanya Rp 200.000,” tulis Erick di Instagram resminya, Minggu, 3 Januari 2021.  

Tak hanya itu, ia juga menyatakan pengunaan mobil listrik mampu turut menjaga lingkungan karena emisi yang dihasilkan sangat rendah. Oleh karenanya, seiring dengan perkembangan teknologi maka Indonesia harus siap untuk menjadi pemain utama di industri mobil listrik. “Bagi saya mobil listrik adalah salah satu ikhtiar kita dalam mencintai bumi,” ucap Erick.

Menurut laporan Kompas.com, Erick menggunakan Ioniq EV dalam menempuh perjalanan 1.155 km. Erick optimistis, semakin banyaknya orang menggunakan kendaraan listrik, udara akan semakin bersih. Dan mendukung pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca nasional.

Pemerintah RI terus berupaya mewujudkan percepatan penciptaan era kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di dalam negeri sesuai amanat yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019.

Mobil listrik disebut lebih hemat biaya dari mobil bensin. Bahkan Menteri BUMN menyebut naik mobil listrik Jakarta-Bali hanya keluar ongkos Rp 200 ribu. (Foto: Cintamobil.com)

Spesifikasi dan Harga Hyundai Ioniq EV

Hyundai Ioniq EV resmi dipasarkan di Indonesia pada Jumat, 6 November 2020, bersamaan dengan model listrik lainnya, Hyndai Kona EV. Selain dipakai para pejabat Idonesia, Hyundai Ioniq juga telah digunakan untuk armada taksi Grab.

Secara spesifikasi, Ioniq menggunakan motor listrik bermagnet permanen dan berefisiensi tinggi sebesar 100 kW (136 PS) yang dipasok oleh baterai lithium ion 38,3 kWh. Motor mampu mengembangkan torsi 295 Nm yang didistribusikan ke roda depan, dengan kemampuan akselerasi 0-100 km dalam 9,9 detik.

Jarak tempuh Ioniq mencapai 373 km berdasarkan NEDC dan 311 km berdasarkan WLTP dalam sekali pengisian daya. Pengisian daya penuh dapat dicapai dalam 54 menit untuk pengisian nol hingga 80 persen dengan menggunakan stasiun pengisian kendaraan listrik berkapasitas 100 kW.

Ioniq EV hadir dalam dua tipe, yakni Prime dengan harga Rp624,8 juta dan Signature Rp664,8 juta (OTR Jakarta). Selain itu, mobil ini memiliki empat pilihan warna eksterior, yaitu Polar White, Fluidic Metal, Phantom Black, Fiery Red.

Dari segi eksterior, Ioniq EV memiliki floating grill dengan lampu khas unik yang menekankan citra futuristik. Identitas tersebut juga terlihat pada bumper belakang yang memberikan kesatuan antara depan dan belakang.

Dari sisi interior, mobil ini ditata dengan ruang berteknologi tinggi serta pengaturan cahaya, hiasan krom, dan floating cluster housing berbalut kulit sintetis. Jok kulit yang nyaman dan untuk tipe tertentu dilengkapi dengan sunroof.

Baca Juga: Renault Zoe, Mobil Listrik Terlaris Eropa Akan Mengaspal di RI Tahun Depan

Tombol tipe Shift-by-Wire meningkatkan kenyamanan pengoperasian, konsol tengah juga dilengkapi baki pengisian daya telepon tanpa kabel. Untuk mengisi daya perangkat, cukup letakkan smartphone yang kompatibel di antarmuka pengisian daya nirkabel.

Untuk kenyamanan ekstra selama perjalanan, Ioniq juga dilengkapi ventilated seat (hangat/sejuk), Drive Mode Select (Eco, Eco +, Comfort, Sport), Rear View Monitor with Dynamic Parking Guides, Parking Distance Warning, Blind spot Collision Warning, Rear Cross Traffic Collision Warning, 7 airbag system, dan Tire Pressure Monitoring System.

PT Hyundai Motors Indonesia tampaknya cukup gencar untuk masuk dan mengambil hati masyarakat Indonesia melalui beberapa pejabat. Mobil yang berkualitas ditambah dengan marketing yang bagus akan membuat suatu produk diterima luas.

Bagi Indonesia, kehadiran Ioniq EV dan Kona EV turut mendukung rencana besar bangsa kita untuk menjadi produsen kendaraan listrik dunia. Kita tidak hanya punya pasar, tetapi juga SDM dan SDA yang tidak dipunya negara lain untuk menjadi pemimpin kendaraan listrik.

Lantas bagaimana kesiapan Hyundai Indonesia sendiri menanggapi respons positif produknya? Menurut laporan Kompas.com, Managing Director PT Hyundai Motors Indonesia, Makmur mengatakan bahwa berprinsip untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Termasuk untuk keperluan mobil dinas. “Ini merupakan satu bagian dari pola kerja serta komitmen Hyundai, jadi tidak akan ditinggalkan,” kata Makmur di Jakarta, 13 Desember 2020.  

(Ag/Ag)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *