Presiden Jokowi Disuntik Vaksin dan Joe Biden Dilantik, Bagaimana Kabar Pasar?
Presiden Jokowi menjadi WNI pertama yang disuntik vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2021. IHSG langsung menguat, melanjutkan tren positif sejak awal 2021. Bagaimana pengaruhnya pada pasar?
Mengawali perdagangan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Rabu, 20 Januari 2021. Pada pra pembukaan perdagangan, mengutip data RTI, IHSG naik 12,65 poin atau 0,20 persen ke posisi 6.334,51. Sekitar pukul 09.00 WIB, IHSG naik 13,7 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.335. Naik sedikit dari perdagangan kemarin, indeks saham turun cukup dalam yakni 67,97 poin atau 1,06 persen ke level 6.321.
Nilai ini masih di bawah minggu lalu. Bibit, aplikasi reksa dana, memberikan keterangannya bahwa IHSG ditutup melemah di 6,373.41 minggu lalu, setelah sempat mencapai level tertinggi sejak Januari 2020.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan, mengatakan investor cenderung wait and see terhadap kondisi perekonomian Tanah Air. “Investor mengamankan keuntungan karena ada ekspektasi ekonomi baru akan bisa pulih di kuartal II 2021,” ujarnya dalam riset kepada CNN Indonesia, Rabu, 20 Januari 2021.
Baca Juga: SKK Migas: 14 Proyek Hulu Migas Jalan di 2021 Senilai US$ 1,6 miliar
Bibit juga memberikan gambaran lebih global di mana politik Amerika Serikat masih punya pengaruh yang kuat. Kondisi politik Amerika sangat diperhatikan investor global, kebijakan pemerintah AS berpengaruh besar ke pasar.
Menjelang pergantian presiden baru AS, kondisi sepekan terakhir diwarnai ketidakpastian akibat isu penggulingan presiden Donald Trump. Isu ini masih berpotensi membuat kondisi pasar kurang kondusif dalam beberapa hari ke depan.
Sementara, presiden baru Joe Biden yang hari ini dilantik, bisa memberikan harapan ke pasar dengan rencana tambahan stimulus hingga USD1,9 triliun. Termasuk di dalamnya usulan untuk menaikan gaji minimum warga AS hingga 100%. Meski belum tentu terealisasi sempurna, rencana ini menjadi sentimen positif pasar dalam jangka pendek.
Bibit mengakui bahwa ada sentiment positif pada pasar pasca dimulainya vaksinisasi nasional. Namun masih ada beberapa catatan yang menyertainya. Hal ini terkait dengan kasus inveksi COvid-19 tidak kunjung turun. Bahkan tiap hari cenderung naik.
Di lain pihak, pemerintah terus menggenjot pembangunan. Berdasarkan APBN yang disusun pemerintah untuk 2021, selain difokuskan pada bantuan sosial selama masa pemulihan ekonomi, pemerintah juga fokus untuk menggenjot infrastruktur. Ini terbukti dari anggaran untuk infrastruktur yang naik sampai 50% dari 2020.
Pembangunan infrastruktur akan menjadi pendukung SWF (Sovereign Wealth Fund) Indonesia yang sekarang sedang disiapkan untuk dimulai pada akhir Januari. Dengan SWF ini, maka investor asing akan diberi peluang untuk berinvestasi langsung di Indonesia, sehingga turut memperbesar perekonomian.
Baca Juga: Begini Strategi Korea Selatan Pulihkan Ekonomi 2021 Pasca Pandemi
Sentimen positif tersebut menjadikan pasar keuangan Indonesia jadi lebih menarik, bukan hanya untuk investor asing, namun juga investor lokal. Ini bisa jadi salah satu faktor pendukung pasar di 2021.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi perekonomian Indonesia baru bisa bangkit pada kuartal II 2021. Sementara itu, tantangan perekonomian Indonesia tahun ini masih sama dengan tahun lalu, yakni pandemi covid-19.
Foto: presidenri.go.id
Leave a Reply