PHE ONWJ Sukses Hidupkan Sumur Idle LD-10

SKK Migas mengonfirmasi bahwa sebuah semur migas PHE ONWJ yang sudah tertidur atau idle selama 6 tahun, kini meyemburkan minyak.

Menurut Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi  (SKK Migas), Djoko Siswanto, hal tersebut buntut keberhasilan tim Drilling Engineer dari PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Mereka sukses melakukan kerja ulang (work over) pada sumur LD-10 di lepas pantai Jawa Barat, lokasi sumur idle.

Baca Juga: Proyek SKK Migas Didorong Penuhi TKDN

“Alhamdulillah, sumur idle kembali berproduksi signifikan. Sumur LD-10 yang sejak 2019 mati, kini hidup kembali,” ujar Djoko dalam laporannya, Rabu, 26 November 2025.

Kesuksesan ini tidak terjadi secara instan. Proses dimulai sejak 10 Oktober hingga 2 November 2025 dengan metode Kerja Ulang Pindah Lapisan (KUPL). Tim mengalihkan target ke lapisan batuan formasi Lima (L-30 dan L-29).

Setelah serangkaian tes produksi yang bertepatan dengan Hari Pahlawan (10 November) hingga 25 November 2025, hasilnya sangat memuaskan. Sumur LD-10 mampu memproduksi 1.097 barel minyak per hari (BOPD) dengan kadar air (water content) yang sangat rendah, hanya 6%.

Rahasia keberhasilan ini terletak pada penerapan teknologi injeksi Gas Lift. Djoko memberikan analogi menarik untuk menjelaskan teknologi ini kepada awam.

Baca Juga: SKK Migas: Produksi dan Lifting Migas Mulai Naik

“Mekanismenya seperti efek turbo atau benda-benda di pinggir rel yang terseret kereta super cepat. Gas bertekanan tinggi diinjeksikan untuk ‘menjemput’ minyak di bawah sumur, lalu membawanya naik ke permukaan lewat pipa tubing,” jelas Djoko.

Selain keberhasilan teknis, proyek ini juga menjadi bukti efisiensi biaya. Pekerjaan yang memakan waktu 24 hari ini menghabiskan biaya USD 2,55 juta. Angka ini lebih hemat, hanya menyerap 82,15% dari anggaran yang disetujui (AFE) oleh SKK Migas.

Kabar baik lainnya, pekerjaan ini membuktikan adanya “harta karun” tersembunyi berupa kompartemen reservoir baru di area timur laut Lapangan Lima. Hal ini teridentifikasi berkat kejelian tim Geolog dan Reservoir Engineer dalam menganalisa data petrofisika.

Lokasi keberhasilan ini memiliki arti khusus bagi Kepala SKK Migas. Sumur tersebut berada di struktur L, Lapangan Lima, yang secara administratif masuk wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.

Baca Juga: Berikut 15 Proyek SKK Migas Senilai Rp13,65 Triliun di 2025

“Ini tempat Kepala SKK Migas dilahirkan dan dibesarkan,” tulis Djoko dengan nada bangga menyisipkan emotikon senyum dalam laporannya.

Langkah selanjutnya, SKK Migas dan PHE ONWJ akan segera memproduksi minyak tersebut dengan tingkat optimum melalui pengaturan injeksi gas dan bukaan kran (choke) yang tepat.

Keberhasilan reaktivasi sumur idle ini membuktikan bahwa dengan teknologi yang tepat dan semangat efisiensi, aset-aset lawas migas Indonesia masih menyimpan potensi besar untuk mendukung ketahanan energi nasional.

Foto: PHE ONWJ

(Ag/Ag)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *