Begini Strategi Korea Selatan Pulihkan Ekonomi 2021 Pasca Pandemi

Korea Selatan berencana untuk menerapkan strategi khusus terkait kebijakan ekonominya tahun depan pasca pandemi Covid-19, sekaligus menjaga momentum pemulihan ekonomi di tahun 2020.

Hal ini langsung disampaikan oleh Kementerian Keuangan Korea Selatan melalui Kantor Berita Yonhap, Kamis waktu setempat, 17 Desember 2020. Menurut keterangan resminya, ekonomi Negeri Ginseng di 2021 diperkirakan tumbuh 3,2 persen. Menyusul perkiraan kontraksi tahun ini sebesar 1,1 persen, kontraksi pertama sejak krisis keuangan Asia 1997-98.

Prospek pertumbuhan ini lebih rendah dari yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kementerian yang dipimpin oleh Hong Nam-ki itu pada bulan Juni memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 lebih rendah 0,1 persen sedangkan untuk tahun 2021 sebesar 3,6 persen.

Namun, perkiraan pertumbuhannya untuk tahun depan lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan Bank of Korea sebesar 3 persen dan perkiraan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan sebesar 2,8 persen.

Baca Juga: Covid-19: Banyak Pekerja Menganggur di Korea maupun Indonesia

Sebagai negara yang memiliki ekonomi terkuat keempat di Asia, Pemerintah Korea meyakini ekonomi negaranya akan pulih di tahun 2021. Hal itu didasari oleh peningkatan ekspor dan permintaan kebutuhan domestik. Namun demikian, tetap tidak bisa dihindari terkait ketidakpastian ekonomi yang tetap tinggi. 

Dengan latar belakang tersebut, pemerintah meluncurkan pendekatan dua arah dalam mengelola kebijakan ekonomi 2021. Supaya pemulihan ekonomi berlangsung cepat dan kuat sehingga menjadi pondasi yang cukup dalam mempersiapkan transisi menuju ekonomi baru pasca Covid-19.

“Tahun 2021 akan menjadi waktu yang penting bagi Korea Selatan karena kami harus sepenuhnya mengatasi krisis yang disebabkan pandemi dan meningkatkan persiapan untuk memimpin di era pasca-COVID,” kata Wakil Menteri Keuangan Kim Yong-beom.

Untuk menghidupkan kembali momentum pemulihan, pemerintah berencana mempertahankan kebijakan fiskal ekspansifnya tahun depan yang akan memakan porsi 63 persen dari pengeluaran anggaran negara pada paruh pertama tahun 2021.

Tahun 2020 ini, Korea Selatan mengeluarkan 310 triliun won (USD283 miliar) untuk penanganan Covid-19. Termasuk anggaran tambahan sebesar 67 triliun won.

Baca Juga: Susul Hyundai, Toyota Juga Akan Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Pada 2 Desember yang lalu, Majelis Nasional mengeluarkan rekor anggaran nasional 558 triliun won untuk tahun depan. Hampir 4 triliun won dialokasikan untuk dana bantuan terkait penanganan Covid-19 dan pembelian vaksin.

Selain dari itu, di Januari 2021 pemerintah akan menyentuh UMKM. “Pemerintah sedang menjajaki langkah-langkah untuk membantu pedagang kecil yang terdampak pandemi dan memberikan lebih dari 3 triliun won kepada mereka,” kata Menteri Keuangan Hong Nam-ki pada satu kesempatan kepada pers.

Dalam upaya menopang permintaan domestik yang lemah, kementerian juga berencana memberikan insentif pajak dan fokus pada penciptaan lapangan kerja. Jumlah pekerja diharapkan tumbuh 150.000 orang tahun depan.

Kementerian Keuangan juga akan memberikan perhatian pada sektor pariwisata, akomodasi, dan maskapai penerbangan.

Dalam persiapan menghadapi era pasca pandemi, Korea Selatan berencana untuk fokus pada pengembangan industri baru. Mereka akan mendorong proyek “Korean-version New Deal”, mempromosikan pertumbuhan inklusif dan ekonomi yang adil.

Pada bulan Juli, negara itu mengumumkan rencana untuk menginvestasikan 160 triliun won untuk menciptakan 1,9 juta pekerjaan pada tahun 2025 di bawah inisiatif “New Deal initiative”. The New Deal tersebut dibangun pada empat pilar: Digital New Deal, Green New Deal, penguatan pekerjaan dan jaring pengaman sosial, dan pembangunan regional yang seimbang.

Terkait pembangunan berkelanjutan, Korea sudah menyatakan komitmennya untuk membebaskan negara itu dari karbon di tahun 2050. Lalu, negara asal K-Pop itu juga berencana menginvestasikan 12,7 triliun won tahun depan untuk proyek-proyek Digital New Deal, termasuk pembangunan jaringan nasional 5G dan membina industry yang bergerak di bidang non-tatap muka. Juga mengeluarkan 13,2 triliun won untuk “bolst”.

(Ag/Ag)

Foto: Orang-orang berjalan di distrik perbelanjaan Myeongdong di pusat kota Seoul pada 2 Juni 2020. (Yonhap)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *