Kisah Penangkapan Presiden Korsel yang Penuh Drama

Korea Selatan mencatatkan sejarah ketika untuk kali pertama ada presiden aktif menjabat ditangkap dan dipenjara. Tak heran, penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol penuh drama.

Mengutip AFP, penangkapan terjadi setelah ratusan penyidik dari lembaga korupsi Korsel, CIO, beserta polisi menggerebek kediamannya sejak dini hari. Awalnya penyidik dan polisi dihalangi Dinas Keamanan Presiden (PSS), paspamres resmi, Yoon.

Baca Juga: Saat Lightstick K-Pop Warnai Demo Pemakzulan Presiden Korsel

Laporan menyebut adu jotos dan dorong-dorongan sempat terjadi saat upaya penangkapan dilakukan dan menyebabkan satu orang luka-luka. Penyidik bahkan harus mengendap-endap naik dengan tangga ke atap rumah Yoon membuka kawan berduri yang dipasang untuk menjalankan tugas penangkapan.

Semula, pengacara Yoon mengumumkan bahwa Yoon telah setuju untuk berbicara dengan penyidik, bahwa ia telah memutuskan untuk meninggalkan kediaman untuk mencegah “insiden serius”, pertumpahan darah antara penyidik dan penjaganya. Namun tak lama setelah pengumuman itu penyidik CIO menyebut Yoon telah berhasil ditangkap pada Rabu, 15 Januari 2025. Tidak hanya ditangkap, Yoon Suk Yeol diperkirakan masuk strap sel atau penjara yang terisolasi di Pusat Penahanan Seoul.  

Perjalanan kasus Yoon cukup panjang. Presiden Korsel itu ditangkap setelah menghadapi tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan. Hal ini adalah buntut dari pemberlakuan darurat militer, yang diumumkannya 3 Desember lalu.

Berdasarkan laporan Reuters, dekrit tersebut berisi sejumlah larangan antara lain tidak boleh ada kegiatan politik, termasuk di Majelis Nasional atau parlemen Korsel. Militer juga melarang upaya menggulingkan pemerintahan, serta memanipulasi opini publik. Aksi mogok kerja hingga demonstrasi juga dilarang. Militer pun bisa memberi sanksi bagi siapa pun yang melanggar dekrit.

Baca Juga: Saat Idol K-Pop Dukung Pemakzulan Presiden Korsel

Hal ini menimbulkan chaos. Warga Korsel turun ke jalan mendemonya berhari-hari, memintanya turun dari jabatan Presiden. Menteri dan stafnya juga berjamaah mengundurkan diri. Menteri Pertahanan Korel Kim Yong Hyun misalnya mengaku menyesal dengan adanya arahan darurat militer ini.

Dari kasus ini, Yoon diseret Mahkamah Konstitusi (MK) untuk dimakzulkan. Sidang pertama dimulai 14 Januari 2025. Sidang lain akan dilakukan tanggal 16, 21, 23 Januari, dan 4 Februari. Intinya, pengadilan akan memutuskan dua masalah utama. Yakni apakah deklarasi darurat militer Yoon tidak konstitusional dan apakah itu ilegal.

Yoon sendiri kini terancam penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati. Ini akan terjadi jika ia terbukti bersalah dalam kasus ini. Kasusnya tergolong pemberontakan. Ini menimbulkan konsekuensi hukuman amat berat bagi Yoon.

Sidang pertama mengenai pemakzulan Yoon Suk Yeol di Mahkamah Konstitusi Korsel selesai dalam waktu singkat tanpa dihadiri Yoon Suk Yeol pada Selasa, 14 Januari 2025. Dilansir Reuters, pengacara Yoon sudah mengatakan bahwa Yoon tidak akan hadir karena kekhawatiran tentang keselamatan pribadinya di tengah upaya penyidik menangkapnya terkait penyelidikan darurat militer.

Memang benar. Tim penyidik sedang menguber Yoon Suk Yeol. Bahkan Penjabat Presiden Korsel, Choi Sang-mok, sudah menegaskan hal ini.

Baca Juga: Ada Cerminan Politik Korsel di Squid Game 2

“Pelaksanaan surat perintah penangkapan presiden telah dimulai,” kata Choi Sang-mok dalam sebuah pernyataan.

Pada awal bulan Januari, penyidik gagal menahan Yoon setelah bersitegang berjam-jam dengan staf keamanan di rumah Yoon. Yoon juga bersembunyi di rumahnya. Yoon sudah tiga kali menolak panggilan dari penyidik untuk diinterogasi atas perkara darurat militer 3 Desember 2024.

Bentrok aparat vs kelompok pro-Yoon Suk Yeol

Dilansir AFP, Rabu, 15 Januari 2025, subuh-subuh, tim gabungan penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi (CIO) dan petugas kepolisian memasuki kompleks kediaman Yoon. Namun, mereka dihadang oleh personel tak dikenal saat hendak memasuki gerbang, menurut saksi mata wartawan AFP.

Ribuan orang dari kelompok fanatik pro-Yoon berkumpul di sekitarnya. Pengadangan juga dilakukan oleh barikade Dinas Keamanan Presiden yang memarkir kendaraan di dekat pintu masuk.

Yonhap memberitakan, perkiraan ada 6.500 pendukung Yoon dan polisi mengerahkan 3.000 personel.

Penyidik kemudian terlibat dalam “bentrokan fisik” saat mereka mencoba memasuki kediaman secara paksa, Yonhap melaporkan, tanpa menyebutkan siapa yang melakukannya.

Baca Juga: Lagu Crooked G-Dragon Jadi Suara Protes Pemakzulan Presiden Korsel

Adu pukul dan lewat gunung

Adu pukul terjadi saat kedua kubu saling dorong dalam bentrokan antara penyidik dan mereka yang membela kediaman tersebut, menurut saksi mata wartawan AFP. Ada satu orang yang pingsan dalam peristiwa tersebut. Untung tidak ada yang main tembak pistol atau melepaskan amunisi.

Mobil polisi putih terpantau berusaha memasuki kompleks kediaman Yoon namun gagal. Penyidik kemudian berupaya masuk lewat jalur pendakian gunung dari sisi lain karena jalan utama di depan kediaman Yoon ditutup total dengan barikade bus polisi sejak pagi hari.

Penyidik diteriaki oleh pendukung Yoon bahwa surat perintah untuk menangkap Yoon adalah ilegal. Polisi dan petugas CIO tetap berusaha keras dan akhirnya mengeluarkan mereka dari pintu kediaman Yoon. Sementara, sekitar 30 anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat menghalangi penyidik.

Baca Juga: Presiden Korsel Jadi Tersangka Pasca Umumkan Darurat Militer

Pakai tangga demi menangkap Yoon

Penyidik Korea Selatan yang berusaha menangkap Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan memasuki kompleks kediaman resminya menggunakan tangga saat mereka mencoba melaksanakan surat perintah baru.

“Penyidik masuk ke dalam kediaman presiden menggunakan tangga,” kantor berita Yonhap melaporkan. Mereka juga membawa alat pemotong kawat.

Babak ‘drama Korea’ bergenre politik ini berlanjut. Penyidik yang tadi menggunakan tangga akhirnya berhasil memasuki rumah Yoon.

Berhasil! Yoon ditangkap. Ini catatan baru bagi sejarah Korsel. Belum pernah ada sebelumnya Presiden Korsel yang masih menjabat dan ditangkap seperti Yoon.

Yoon Suk Yeol mau diperiksa

Penyidik sudah berhasil memasuki rumah Yoon Suk Yeol. Yoon kemudian menampakkan diri ke hadapan penyidik dan mau diperiksa aparat penegak hukum negaranya.

“Presiden Yoon telah memutuskan untuk hadir secara pribadi di Kantor Investigasi Korupsi (Corruption Investigation Office) hari ini,” kata pengacara Yoon, Seok Dong-hyeon dilansir AFP, Rabu, 15 Januari 2025.

Baca Juga: Megawati Hadiri Pelantikan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol

Yoon sendiri mengatakan tidak dapat menerima aspek keabsahan dari upaya investigasi terhadap dirinya ini. Namun dia bersedia diperiksa karena pertimbangan lain.

“Untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak diinginkan,” kata dia dalam pesan video.

Yoon menghadapi dakwaan pemberontakan atas upayanya yang singkat untuk memberlakukan darurat militer bulan lalu. Dia terancam hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

Setelah ditangkap, Yoon kemudian dibawa ke Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) dan diinterogasi di kantor itu. Interogasi dimulai pukul 11.00 dan direkam kamera video.

Foto: tuoitrenews.vn

(Ag/Ag)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *