PTBA Ubah Batu Bara Jadi Komponen Baterai EV

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan komponen baterai kendaraan listrik.

Komponen tersebut akan menjadi produk hilir dari batu bara, dalam hal ini artificial graphite dan anoda sheet. “Sebagai bagian dari holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID, PTBA ini tentunya turut mengambil peran dalam mewujudkan rantai pasok baterai nasional,” jelas Direktur Utama PTBA Arsal Ismail, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR RI, Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.

Baca Juga: Ini Rencana Hilirisasi Batu Bara oleh PTBA

Anoda sheet dinilai menjadi salah satu komponen penting dalam sebuah baterai khususnya jenis NCM (Nickel-Manganese-Cobalt). Adapun proses produksi anoda sheet masih sejalan dengan produksi artificial graphite.

“Jadi, proses pengolahannya dimulai dari batu bara yang kami konversikan menjadi collide, lalu diproses menjadi artificial graphite, dan selanjutnya dibentuk menjadi lembaran-lembaran anoda sheet. Nah, produk anoda sheet ini nantinya akan berkontribusi sebanyak 22% dari total komponen baterai lithium,” ungkapnya.

Dengan begitu, dia menilai batu bara yang selama ini dianggap sebagai salah satu energi ‘kotor’, bisa dikonversi menjadi sumber energi bersih yang minim emisi.

Baca Juga: PTBA Cetak Laba Bersih Rp5,1 T di 2024

”Nah, saat ini, proyek ini dalam tahap penyusunan dan pemutakhiran basic engineering design yang kami targetkan selesai pada akhir tahun 2025,” tandasnya.

Asal tahu saja, saat ini pihaknya bersama BRIN tengah melakukan tahap pemutakhiran desain berdasarkan persiapan pilot project yang telah dilakukan.

Penelitian yang dilakukan oleh pihaknya bersama BRIN sejatinya telah dilakukan sejak tahun 2024 lalu. Saat ini, pihaknya juga tengah menyusun detail engineering design untuk proyek tersebut.

Baca Juga: PTBA Gandeng BKSDA untuk Lestarikan Lebih Dari 80 Jenis Anggrek

Arsal menyebutkan pihaknya menargetkan tahun 2026 mendatang bisa. Melakukan pengadaan pelaksana kontraktor dan MK hingga pelaksanaan konstruksi pilot plan.

Hingga tahun 2029, pihaknya akan melakukan tes komisioning dan masa pemeliharaan. Investasi proyek tersebut diperhitungkan mencapai Rp287,39 miliar.

Foto: Kementerian ESDM

(Ag/Ag)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *