Penjualan Mobil Listrik Makin Menggila di Eropa, Membuat Mobil BBM Tidak Laku

Pasar mobil listrik semakin besar di Eropa. Isu ramah lingkungan semakin kuat. Ditambah insentif pajak yang semakin menarik banyak minat masyarakat untuk memiliki mobil berdaya listrik ini.

Inggris adalah salah satu negara Benua Biru yang mengalami peningkatan drastis. Berdasarkan data registrasi kepemilikan kendaraan, pengguna mobil listrik di Inggris meningkat hingga 53,3 persen periode September 2019-2020.

Autocar, sebagaimana dikutip DetikOto, di periode tersebut sekitar 30.000 mobil listrik terjual. Hingga akhir 2020, ada sekitar 86.130 unit mobil listrik yang tersebar di Inggris.

Baca Juga: Hyundai Motor Perkenakan SUV Listrik Ioniq 5

Dengan begitu ada peningkatan hingga 150 persen jika dibandingkan tahun per tahun. Ini menunjukkan bahwa popularitas mobil listrik semakin meningkat dan banyak perusahaan sudah mulai peduli dengan keramahan lingkungan.

Beberapa wilayah yang mengalami peningkatan kepemilikan kendaraan listrik, di antaranya London, Barking, Dagenham, Waltham Forest, Newham, Sutton dan Hackney. Di wilayah-wilayah tersebut, peningkatannya mencapai 86 persen. Bahkan untuk kota Bolsover di Derbyshire, pembelian mobil listrik meningkat hingga 100 persen.

“Kenaikan terbesar kendaraan listrik disebabkan banyak perusahaan yang sudah mulai menggunakan kendaraan listrik akibat manfaat pajak yang menguntungkan. Hal ini penting untuk terus berlanjut…,” ujar juru bicara RAC, Rod Dennis.

Hal serupa juga terjadi di Norwagia. Menurut laporan Reuters, sebagaimana dikutip Kompas.com, pada 2020 kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) berkontribusi 54,3 persen dari seluruh penjualan mobil di Norwegia. Capaian ini merupakan pertama kalinya mobil listrik mampu menyalip volume penjualan mobil dengan mesin bakar internal selama setahun penuh.

Penjualan BEV pada 2020 bisa dibilang terus meningkat tiap bulannya. Raihan terbanyak terjadi pada Desember lalu dengan pangsa pasar 66,7 persen. Produsen mobil asal Jerman, Volkswagen, berhasil menggeser Tesla sebagai merek mobil listrik terlaris di salah satu negara Skandinavia itu.

Baca Juga: Tesla Mau Bangun Pabrik Mobil Listrik di India, Bagaimana Rencana Investasi di Indonesia?

Norwegia memang berambisi mengakhiri penjualan mobil bensin dan diesel pada 2025. Masyarakat yang membeli kendaraan listrik juga dibebaskan sepenuhnya dari pajak. Tak heran peningkatan penjualan mobil listrik begitu signifikan. “Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target 2025,” ujar Oeyvind Thorsen, Chief Executive OFV.

Sementara itu, penjualan kendaran listrik pada 2021 diprediksi akan terus melonjak. Hal ini bisa terjadi lantaran semakin banyak model yang dilepas ke pasaran. “Menurut kami mobil listrik akan melampaui 65 persen pangsa pasar pada 2021. Jika kita berhasil melakukannya, menjual mobil tanpa emisi pada 2025 bisa tercapai,” ucap Christina Bu, Heads of Norwegian EV Association, pada kesempatan yang sama.

Foto: Patrik Macik, Unsplash

(Ag/Ag)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *