Tesla Mau Bangun Pabrik Mobil Listrik di India, Bagaimana Rencana Investasi di Indonesia?

Tesla, Perusahaan mobil listrik terkemuka asal Amerika Serikat, digadang-gadang akan masuk ke Indonesia menggarap mobil listrik. Namun ada berita Tesla akan mendirikan pabrik mobil listrik di India. Apakah artinya, Tesla batal berinvestasi?

Seperti dilansir dari CNBC Indonesia, 20 Februari 2021, investasi Tesla di India berbeda dengan di Indonesia. Tesla memilih India untuk membangun pabrik mobil listrik, sementara di Indonesia dikabarkan mereka lebih berminat untuk berinvestasi di sistem penyimpanan energi (Energy Storage System/ ESS) atau seperti ‘power bank’ raksasa.

Sektor ESS di Tesla ini dikenal dengan unit bisnis Powerwall. Mengutip situs Tesla, Powerwall merupakan baterai penyimpan energi, pendeteksi pemadaman listrik dan secara otomatis menjadi sumber energi rumah Anda saat jaringan mati.

Tidak seperti generator bensin, Powerwall membuat lampu Anda tetap menyala dan ponsel tetap terisi daya tanpa perawatan, bahan bakar, atau kebisingan. Pasangkan dengan tenaga surya dan isi ulang dengan sinar matahari agar peralatan Anda tetap beroperasi selama berhari-hari.

Oleh karena itu, ‘power bank’ raksasa ini identik dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), khususnya PLTS Atap yang bisa dipasang di rumah maupun gedung.

Baca Juga: Masyarakat Kita Punya Keinginan Tertinggi Se-ASEAN untuk Punya Mobil Listrik

Adapun ketertarikan Tesla untuk berinvestasi di sektor ESS ini mulanya disebutkan oleh Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Agus Tjahajana Wirakusumah. “Dengan Tesla, kita juga sedang dalam tahap negosiasi. Tesla baru belakangan masuk (menyatakan minat). Kita lagi pelajari dia mau masuknya ke mana. Dari pembicaraan kemarin, mereka sepertinya mau masuk ke ESS,” ungkapnya saat diskusi dengan media dalam webinar “EV Battery: Masa Depan Ekonomi Indonesia”, Selasa, 2 Februari 2021. 

Hal senada diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto.  Menurutnya, proposal rencana investasi yang ditawarkan Tesla berbeda dengan calon mitra yang lain, yakni perusahaan asal China, CATL, dan perusahaan asal Korea Selatan, LG.

Seto mengatakan, Tesla kemungkinan akan berinvestasi di bidang ESS. “Kalau saya lihat, memang proposal yang mereka berikan agak beda dengan CATL dan LG Chem karena sepintas memang base techno mereka agak beda. Ini dari kami excited kerja sama dengan Tesla,” ungkapnya.

Secara terpisah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, cenderung tertarik pada ESS karena pasar ESS ini besar dan bisa menjaga keandalan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

“ESS potensi besar di Indonesia. Tesla minat di energy storage. Melihat potensi tadi untuk menjaga keandalan suplai dari PLTS. ESS ini pasar besar. Pertamina akan masuk ke sana,” paparnya dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi VII DPR RI, Selasa, 9 Februari 2021.

Oleh: Wilda Asmarini, CNBC Indonesia

Foto: Austin Ramsey, Unsplash.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *