Era Baru TV Jadi Galeri Seni di Tengah Pandemi
Televisi (TV) memasuki era baru di tengah pandemi. Tidak lagi menampilkan tayangan dari seluruh dunia, kini TV menjadi galeri seni pribadi.
Didukung oleh teknologi nirsentuh, produsen TV membawa lebih banyak lukisan terkenal ke produk mereka. Mereka memperluas kemitraan dengan komunitas seni.
Samsung Electronics Co., vendor TV terbesar di dunia, bulan lalu menambahkan 23 karya seni modern yang terkenal. Termasuk lukisan dari Piet Mondrian dan Wassily Kandinsky, ke layanan berlangganan seninya setelah berkolaborasi dengan Museum Nasional Thyssen-Bornemisza di Madrid.
Baca Juga: Kembali ke Desa, Jadi Liburan Ideal di Tengah Pandemi
Saat ini, katalog Samsung Art Store menawarkan lebih dari 1.500 karya seni dari 626 seniman dari 42 negara. Mencakup karya seni mulai dari seni kuno hingga seni kontemporer.
Sebenarnya TV yang layaknya pigura lukisan di dalam rumah, sudah diluncurkan pada tahun 2017. Namun, tren ini semakin mencuat ketika pandemi Covid-19. Samsung mengatakan permintaan untuk layanan pameran seni semacam itu semakin meningkat.
“Dengan COVID-19 mengubah kehidupan kita sehari-hari,” kata Seline Han, wakil kepala tim bisnis layanan TV di divisi tampilan visual Samsung.
Ketika banyak orang berdiam diri di dalam rumah, ada semakin banyak orang menatap TV. Di situ juga muncul kebutuhan untuk menikmati karya seni, di tengah pembatasan penyelenggaraan pameran seni.
“Saya pikir ada peningkatan kebutuhan untuk mendekorasi ruang pribadi mereka, sementara nilai karya seni juga meningkat karena dapat menenangkan pikiran dan emosi orang di tengah pandemi,” tambah Han.
LG Electronics Inc., vendor TV terbesar kedua di dunia, menandatangani kemitraan awal bulan ini dengan Polestar Art, penyedia konten seni lokal, untuk memamerkan karya seni dari seniman lokal melalui aplikasi Galeri OLED.
Baca Juga: Bukti Arkeologi: Toilet Istana Dinasti Joseon Sudah Dilengkapi Teknologi Mirip Septic Tank
Layanan streaming seni LG ditawarkan di 150 negara bagi mereka yang memiliki TV OLED yang dirilis pada 2017 atau lebih baru. Ini juga tersedia pada model TV LCD premium yang diproduksi setelah 2018.
“Jika seniman Korea Selatan berbakat dapat berkomunikasi dengan pemirsa global melalui TV pintar LG, kami percaya seni lokal juga bisa mendapatkan keuntungan dari K-Wave,” kata Jung Sung-hyun, yang mengepalai perencanaan dan operasi layanan hiburan rumah LG.
Menurut Ju Byeong-kwon, profesor teknik listrik Universitas Korea, kolaborasi dengan komunitas seni bukanlah program pemasaran baru bagi pembuat TV. Tetapi alat pemasaran seperti itu lebih sering digunakan akhir-akhir ini karena pembuat TV datang dengan teknologi tampilan canggih untuk menampilkan karya seni dalam kualitas gambar yang ditingkatkan.
“Yang benar-benar penting bagi perusahaan-perusahaan ini adalah apakah TV mereka dapat mengirimkan lukisan secara akurat seperti yang kita lihat dengan mata kepala sendiri,” kata Ju.
“Tentu saja, sulit untuk menampilkan produk untuk mengekspresikan lukisan asli secara tepat 100 persen, tetapi dengan resolusi 8K terbaru, saya pikir layanan seni seperti itu layak digunakan,” Ju melanjutkan.
Dari pihak Polestar Art mendukung tren karya seni di dalam TV. “Platform streaming seni semacam itu dapat mengarah pada pertumbuhan yang saling menguntungkan, terutama untuk galeri kecil yang kekurangan sumber daya untuk mempromosikan koleksi mereka,” kata Lee Jae-hoon, CEO Polestar Art.
Baca Juga: Covid Tumbangkan Bioskop Seoul yang Telah Beroperasi 42 Tahun
Para seniman beranggapan bahwa karya seni yang ditampilkan di TV akan menjadi jembatan bagi mereka yang mencintai seni untuk pada kemudian hari datang ke pameran offline. Karena masih ada perbedaan besar antara melihat karya seni melalui mata sendiri dan melalui TV.
“Bahkan jika TV datang dengan resolusi layar definisi ultra tinggi, mereka tetap tidak dapat menyampaikan tekstur karya seni,” kata Lee Eun-hwang, seorang seniman lukisan Barat.
“Ini adalah tren positif bahwa TV pintar membuat seni akrab bagi orang-orang, tetapi memberikan perasaan karya seni yang sebenarnya adalah masalah lain.”
Sumber Joo Kyung-don | Yonhap, 23 Juli 2021
Foto: imagesvc.meredithcorp.io
(Ag/Ag)
Leave a Reply